Fav Quotes

"Love is like a Rubix Cube, there are countless numbers of wrong twists and turns, but when you get it right, it looks perfect no matter what way you look at it."- Brian Cramer

Cerpen Buat Tugas BI xD hahaha

Hehehe ini cerpen buat tugas BI gw, iseng" posting disini
siapa tau ada yang mau baca =P
so sorry, gw gak pinter nulis so, mungkin isinya biasa bgt bahkan jelek bgt buat u semua ^^


Persolan Hidupku

Bersekolah di SD Lentera, aku kira sekolah itu menyenangkan, ternyata tidak. Oh iya, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Yohan, aku baru saja menyelesaikan TK dan sekarang berada di bangku kelas 1 SD.
Ada satu hal yang berbeda dari sekolahku, pengelompokan kelas dalam skolahku berdasarkan nilai. Seperti beberapa orang yang mengira, ya, aku masuk dalam kelas C yang merupakan kelas di mana nilainya agak kurang. Memang betul, aku bukan murid yang pandai, tapi dalam pelajaran matematika, aku berani menjadi yang terbaik dalam satu angkatan. Sebab dari kecil orang tua ku mendidik aku dengan keras, seperti mengajarkan perkalian sebelum masuk SD dengan cara memukuliku setiap kali aku membuat kesalahan.
Sedikit demi sedikit, nilai aku mulai naik tetapi tidak selalu, ada disaat nilai ku turun dan naik kembali. Hal itu terus berlanjut hingga aku memasuki SMP. Masa-masa SMP adalah waktu di mana masalahku mulai muncul. Jujur, sejak SD aku tidak pernah menerima pujian dari orang tuaku, begitu juga sekarang. Hal ini yang membuat aku menjadi seorang yang perfeksionis. Sebab disaat aku mendapatkan nilai jelek, orang tua aku pasti memkuliku dan memarahiku karena mendapatkan nilai seperti itu.
Aku terus mengejar nilai bagus dan bila aku mendapatkan nilai yang tidak memuaskan, aku biasanya menyendiri karena takut. Hal-hal negatif mulai menguasai isi kepalaku hingga aku menjadi depresi. Pernah ada kejadian di mana aku berusaha terus untuk meningkatkan nilaiku agar aku merasakan apa itu rasanya dipuji. Aku belajar terus menerus dan hasilnya, nilai aku naik. Misalnya ulangan pertama aku gagal, tentu aku akan diomeli. Aku berusaha dan mendapatkan nilai bagus diulangan berikutnya. Ku temui ibuku dan berkata, ”Bu, lihat nilaiku, aku mendapatkan nilai bagus”. ”Apakah hanya itu yang bisa kamu dapat? Memang kamu tidak bisa dapat seratus? Sana pergi belajar,” balas Ibu. Aku terus berusaha dan aku mendapatkan nilai sempurna. Ketika aku menghampiri orang tuaku dan menunjukan nilai, mereka berkata, ”Ah palingan kamu menyontek kalau bukan berarti ulangannya gampang.” Betapa dalamnya perkataan itu.
Sekarang aku adalah pelajar SMA. Ternyata masalah berbanding lurus dengan waktu. Semakin bertambah usiaku, semakin banyak persoalannya. Masalah nilai terus membuntutiku samapi sekarang. Aku masih sering stress dengan nilaiku sekarang sebab persoalan sekarang adalah universitas mana yang aku harus masuki.
Aku telah memiliki target. Meskipun aku bukan orang yang pintar, aku memilih salah satu perguruan tinggi terbaik dalam negri ini yaitu Unversitas Indonesia. Hingga saat ini aku terus mengejar nilai dan setiap kali aku gagal, selalu saja orang tua berkomentar, ”Hei, dengan nilai seperti ini kamu tidak bisa masuk ke universitas itu, kamu tuh pelajar, tugas kamu hanya belajar dan belajar”. Ya betul perkataan mereka, aku hanya seorang pelajar dan dengan nilai seperti itu aku tidak mungkin masuk UI. Tetapi bukan berarti aku boleh diperlakukan seperti itu. Aku mulai tidak punya banyak waktu untuk bersenang-senang lagi karena kuliah sudah dekat dan tugas sekolah yang begitu banyak.
Aku mendapatkan permasalahan yang banyak dari berbagai arah dan juga aku belum pernah merasakan kasih sayang orang tuaku yang begitu dalam. Mereka selalu memarahiku, tidak pernah memujiku dan meminta sesuatu yang lebih dari yang bisa aku capai.
Beberapa kali aku pernah berkeinginan untuk bunuh diri karena aku merasa hidup aku tidak ada artinya lagi, tidak ada orang yang menyayangiku, ridak ada orang yang memperdulikanku dan aku mulai memikirkan apa tujuan dari hidup ini. Namun hal itu tidak tercapai sebab pada suatu hari, aku sedang mendengarkan radio dan mendengar sebuah lagu berjudul ”Jangan Menyerah” yang dinyanyikan oleh D’Masiv. Dalam lagu tersebut ada kata-kata yang begitu menyentuhku sebab sangat cocok dengan kondisiku sekarang.
”Tak ada manusia yang terlahir sempurna. Jangan kau sesali segala yang telah terjadi. Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat. Seakan hidup ini tak ada artinya lagi. Syukuri apa yang ada. Hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini. Melakukan yang terbaik”
Itu adalah salah satu bagian dari lagu ”Jangan Menyerah”. Lirik tersebut benar-benar cocok dengan kondisiku sekarang dan berkat lagu ini aku mulai bersemangat kembali.
Kini aku adalah seorang mahasiswa dan aku gagal masuk ke UI. Sekarang, orang tuaku kecewa denganku dan sudah tidak peduli lagi denganku. Tetapi aku tidak ingin membenci mereka lagi, justru membalas dengan kasih kepada mereka.
Dari pengalaman hidupku ini, aku mengambil pelajaran yang sangat penting. Aku tidak mau mendidik anak ku nanti seperti itu. Aku tidak akan meminta anakku sesuatu yang luar biasa dan memarahinya bila tidak bisa mendapatkan sesuatu yang baik. Sebab bila aku melakukan demikian, anakku pasti menjadi yang sama seperti aku yang dulu.
Aku ingin menjadi orang tua yang selalu memberi semangat kepada anakku, mendukung sepenuhnya apa yang dia mau dan menjadi seorang ayah yang dapat menjadi motivator, menjadi seorang ayah yang memberikan pelukan kepada anaknya disaat ia sedih, dan menjadi seorang ayah yang rela mengorbankan nyawanya demi anaknya.

3 comments:

valensiaa said...

good one :)

Vivin said...

this is sooo nice! >_<

Anonymous said...

There is a good lesson learnt